Senin, 06 Mei 2019

KUDA LUMPING DESA CITANGTU KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT




Ditulis oleh:




Euis  Karmila
NIM 18123020
Mahasiswi Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
Jurusan Seni Karawitan


Salah satu  tempat yang masih memelihara  seni pertunjukkan  Kuda Lumping   adalah desa Citangtu, yang merupakan  daerah yang  berada di wilayah  sebelah timur   kabupaten Kuningan. Di desa Citangtu, seni Kuda  Lumping masih  terpelihara  walaupun  frekuensi pementasannya  sangat berkurang  karena jarang  ada yang menanggap.  Hal ini disebabkan  biaya pertunjukkannya cukup  mahal untuk  ukuran daerah  yang umumnya pedesaan, di samping  minat serta  respon masyarakat  terhadap kesenian tradisi sudah tergeser  oleh kesenian-kesenian  yang kurang mendapat  panggilan otomatis  menjadikan  kesenian ini jarang  dipertontonkan  dan sekaligus  kurang  berkembang  karena  tersisih oleh  kebutuhan kehidupan.
Sebenarnya  seni kuda  lumping  adalah kesenian  tradisional yang menarik  untuk ditonton  karena  dirasakan  masih adanya  aura dari dimensi kesadaran dan ketidak sadaran. Pertunjukkan Kuda Lumping ini dari awal sampai akhir ditengarai adanya peristiwa-peristiwa  trance ( kesurupan : Sunda ) dari para pemaénnya  sehingga mampu  melakukan hal-hal yang tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh karenanya  dalam penampilan  seni Kuda Lumping  masih  ada pesona-pesoa  dan daya tarik  yang ditunggu-tunggu para penonton, baik anak-anak, remaja  maupun orang tua  berupa makan  pare atau padi,  mengupas  keplapa dengan gigi menginjak  bara api  dan peristiwa  trance lainnya, seperti menirukan suara-suara karuhun  atau nenek moyang/para orang tua  yang sudah meninggal.



Gerakan- gerakan tari dalam seni Kuda Lumping Citangtu merupakan  gerak tidak berpola, karena pamaén Kuda Lumping  bergerak bebas  namun tetap seirama dengan musik  yang ditabuh. Dalam  hal penyajiannya  Kuda Lumping  yang berada  di Desa Citangtu  ini memiliki  keunikan tersendiri , hal ini dikarenakan pengaruh unsure magis  yang lebih  diberikkan oleh sesepuh kepada pamaén dengan maksud  untuk lebih memperkaya unsur pertunjukkannya. Oleh Karena itu  pamaén kuda Lumping  harus dibimbing  oleh beberapa orang pangaping  karena kalau tidak bisa lari kemana saja apabila lepas dari pangapingnya. Jadi disini pangaping harus lebih jeli dan waspada. Disamping itu keunikan lainnya dari pamaékuda lumping  ini  yaitu bisa berdiri tegak  sambil bergerak  diatas punggung pendamping maupun  telapak  kaki  pendamping  yang ditegakkan sambil  terlentang dibawah  atau juga ibu jari  pamaén kuda  lumping yang  dimasukkan ke mulut pendamping.
Pemaén Kuda Lumping ada 3 orang, terdiri  dari 2 orang yang masih muda  dan 1 orang sudah tua, yang merupakan  generasi pendahulu dan belum  ada yang bisa menggantikannya. Seni Kuda Lumping  Citangtu bisa dipertunjukkan atau dipergelarkan di lapangan atau tempat yang luas, karena  disini memerlukan keleluasaan  gerakan pamaén terutama kuda Lumping   yang tidak dibatasi dengan gerakan setempat. Pergelaran  atau pertunjukkan kuda Lumping  biasanya  dalam acara  hajatan atau acara-acara lain.  Ketika dalam acara hajatan biasanya  diengkapi dengan pendukung lain, misalnya  Kuda Renggong, Badut, Bodor,  anak sunat  dan pertunjukkannya hanya  untuk menghibur  kesenian daerah  sendiri,  karena kesenian tradisional merupakan asset budaya bangsa.


Fungsi dari kesenian kuda lumping sendiri selain sarana sebagai hiburan  yaitu sebagai alat komunikasi  karena dapat menyatukan masyarakat dari satu kampug dengan kampong lain. Dengan kata lain kuda lumping mampu  mengumpulkan masa, sehingga banyak warga yang berdatangan hanya ingin menonton pertunjukkan kuda lumping.
Musik yang mengiringi kuda lumping  biasanya genjring, kenong, kendang, tarompet, kecrek  goong, dan dog-dog.


Sumber dan Dokumentasi :
Skripsi  Sumarni (STSI) Bandung  2008, Seni Tradisional Kuda Lumping  Desa Citangtu Kabupaten Kuningan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kata-kata mencerminkan jati diri =)

JANAKA SUNDA, SENI LAWAK SUNDA

JANAKA SUNDA Ditulis oleh: Syalman Andriandani NIM: 18123036 Mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, jurusan seni karawit...