Senin, 06 Mei 2019

MEMENIRAN SENI BONEKA RAKSASA DARI CICALENGKA


MEMENIRAN (BADAWANG)


Penulis:

Moch. Restu A.S
NIM 18123007

Mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
Jurusan Seni Karawitan


gambar 1 (boneka badawang)


Keberadaan memeniran atau badawang dibeberapa tempat di jawa barat sudah berlangsung lama. Seni yang meniru tradisi totemistik agama asli Indonesia ini, menurut Ensiklopedi Sunda, di artikan sebagai orang-orangan bertubuh tinggi-besar terbuat dari kerangka bambu, di beri pakaian, dan diusung oleh seseorang yang berada  di dalamnya sehingga dapat berjalan dan digerak-gerakkan mengikuti irama tetabuhan. Memeniran biasanya ditampilkan dalam iring-iringan (pawai) untuk meramaikan pesta-pesta umum maupun pesta-pesta tradisional keluarga, seperti perkawinan atau khitanan. Di Jakarta, memeniran dinamakan ondel-ondel.

Kapan istilah “memeniran “ muncul tidak diketahui. Namun, apabila dilihat wujud badawang yang tinggi besar, memeniran kemungkinan diambil dari kata menir (meneer = tuan;bahasa Belanda), karena sosok badawang yang digendong berpakaian perlente mirip seorang tuan Belanda. Adapun orang yang menggendong berpakaian sederhana. Kesenian memeniran biasanya ditampilkan sebagai kelengkapan helaran pertunjukan benjang dan arak-arakan lainnya. Dalam perkembangannya, boneka memeniran sering berjumlah leboh dari empat dan variasi kostum boneka yang digendongnya pun bermacam-macam: selain profil beberapa tokoh panakawan seperti Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng juga tokoh-tokoh orang kaya, bangsawan, orang asing, militer, dan lain-lain. Atraksi yang paling menarik dari memeniran adalah orang yang digendong (yang notabene seorang manusia) dapat bergerak bebas, menari, bersorak, bermain kipas, dan sebagainya, sedangkan si penggendong hanya diam saja karena dia hanyalah boneka.

Musik pengiring kesenian ini sama dengan pengiring musik pencak silat, kadang-kadang hanya di tambah dogdog dan bedug saja. Demikian juga lagu-lagu memeniran sama dengan lagu pengiring pencak silat, seperti Golempang, Padungdung, dan lain-lain. Hanya saja, dewasa ini, lagu-lagu kawih dipakai pula, seperti Rayak-rayak, Kembang Bereum, di samping lagu-lagu dangdut yang tengah popular.

Ada beberapa makna yang terkandung dalam kesenian memeniran: makna mistis, karena memeniran merupakan gambaran tradisi totemistik masyarakat agama asli Indonesia, walaupun sudah mengalami perubahan menjadi bentuk-bentuk yang kocak dan lucu, seperti tokoh-tokoh panakawan dan lain-lain;  makna teatrikal, karena tampilan sejumlah memeniran dan badawang lainnya sangat tetrikal, ini disebabkan karena wujudnya yang karikatural dan berukuran jauh lebih besar dari ukuran manusia biasa; makna universal, karena bentuk-bentuk yang mirip memeniran atau badawang terdapat pula pada setiap etnik dan bangsa di dunia.

Adapun menurut Pa Ozon pelaku seni asal cicalengka, Pada awalnya seni badawang muncul di daerah dampit cicalengka sekitar tahun 83, seniman asal dampit tersebut pada mulanya menciptakan Badawang untuk memeriahkan  helaran 17 agustus, atau biasa di sebut arak-arakan.

Mengapa di sebut Badawang? Karena memiliki tubuh  besar dan tinggi, tingginya bisa mencapai hampir 4 meter, lingkaran badan nya kurang lebih 1,5 meter, wajahnya menyerupai buta atau genderewo bertaring panjang berambut injuk, tetapi tidak beraturan, seperti  kepalanya kecil, tangan dan kakinya tidak pas dengan ukuran tubuhnya.

Dalam Bahasa Sunda istilah badawang kadang bersinonim dengan wujud perawakan seseorang yang “tinggi besar”, misalnya awak kawas badawang : jangkung gede teu matut, “Tubuhnya seperti badawang : tinggi besar tapi tidak pas/patut”.

Penulis : Moch. Restu A.S

Sumber  Foto
BUKU DESKRIPSI KESENIAN JAWA BARAT




Narasumber : Pak Ozon. KP.Malingping RT/RW 01/08 DS.Tenjolaya KEC.Cicalengka

4 komentar:

  1. Wah ini mah biasa ada di acara 17 yaa? Mantapsss😍

    BalasHapus
  2. numpang share ya min ^^
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^

    BalasHapus

kata-kata mencerminkan jati diri =)

JANAKA SUNDA, SENI LAWAK SUNDA

JANAKA SUNDA Ditulis oleh: Syalman Andriandani NIM: 18123036 Mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, jurusan seni karawit...